📖Mazmur 85:9-10
“Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah, Tuhan. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya jangan mereka kembali kepada kebodohan? Sesungguhnya keselamatan dari pada-Nya dekat pada orang-orang yang takut akan Dia, sehingga kemuliaan diam di negeri kita.”
Dalam group alumni, beberapa alumni yang sudah menjadi dosen dan petinggi di tanah air, acap kali mengirimkan konten yang berbau agamis yang radikal. Mengapa bahkan seorang intelek dapat dipengaruhi sedemikian rupa sehingga pola pikirnya dapat berubah dan tidak berpikir secara lebih terbuka?
Terkadang kita berpikir bahwa, gelar atau kepintaran seseorang akan mampu mencegahnya dipengaruhi untuk hidup dalam rupa-rupa kejahatan atau dikarenakan posisi yang tinggi diharapkan memiliki pemikiran yang jauh dan lebih terarah, tetapi apakah benar demikian?
Pola hidup manusia pada umumnya akan mencari dan mengikuti hal yang diyakini akan menguntungkan kepentingan diri sendiri. Mulai dari kalangan bawah sampai atas, yang hanya mengecam pendidikan dasar sampai pendidikan yang tinggi, juga memiliki pola hidup yang cenderung akan mengarah kearah yang sama dan tidak jarang hal itu mengarah ke hal yang negatif bahkan desktruktif.
Firman Tuhan dalam Mazmur, menyatakan bahwa Tuhan memiliki tujuan menarik manusia dari pola hidup yang cenderung mengarah kepada ‘kebodohan’ menuju kepada keselamatan yang telah disediakanNya bagi kita.
Allah selalu menyediakan damai dan jalan keluar bagi kita supaya dekat kepada Tuhan dan menjauhi yang jahat, tetapi kebiasaan kita yang mengarahkan hidup kepada perilaku yang tidak berkenan membawa kita jauh dari hadapan Allah. Bahkan hal ini cenderung lebih dipilih oleh manusia.
Banyak hal yang seringkali kita lakukan baik secara sadar maupun tidak, yang membuat kita berjalan ditempat tanpa mau melakukan perubahan yang mengarahkan hidup kita kepada Kristus.
Allah memangil kita untuk keluar dari kegelapan kepada TerangNya yg ajaib (1 Petrus 2:9b), yang menjadi masalahnya apakah kita mau mendengarkan Firman Tuhan yang menerangi dan membawa damai itu ataukah kita tetap memilih tinggal dalam ‘kebodohan’ yang menyesatkan hidup kita.
Pilihan ada ditangan kita, manakah yang kita pilih?
Misi: Hidup sesuai Firman Tuhan yang membawa damai dan menuntun kita semakin dekat kepada Tuhan
Doa: Tuhan, kami mengucap syukur atas kemurahanMu dalam hidup kami. Meskipun terkadang kami tetap memilih hidup dalam kebodohan yang menyesatkan kami. Ampuni kami ya Allah dan kiranya Engkau memampukan kami untuk hidup melakukan apa yang berkenan dihadapanMu. Didalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa, Amin.
Disusun oleh: Tim Task Force Doa & Konseling