Matius 7:1-2
“Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
Matius 7:1-2
“Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.Karena den>Untuk memutuskan suatu kasus, seorang hakim harus mengadakan sidang perkara dengan menggelar beberapa alat bukti dan memanggil saksi dan meminta keterangan pada ahli supaya dapat melihat kasus itu dari segala sisi. Kita sering sekali merasa menjadi hakim atas segala sesuatu dan dengan cepat menilai orang lain dalam segala hal yang mereka lakukan.
Jika kita mau menempatkan diri kita sebagai hakim maka bukankah kita harus bersikap sangat adil? Karena dengan menghakimi dan langsung mengambil keputusan tanpa memperhatikan pikiran dan perasaan orang lain dan tidak menempatkan diri kita di posisi orang yang kita nilai, membuat kita menjadi sangat sombong dan kita justru melakukan ketidakadilan.
Hal itu dapat disamakan dengan seorang hakim yang menghukum terdakwa tanpa berpikir dan dengan semena-mena. Apakah kita juga termasuk golongan yang bertindak semena-mena? Sebagai orang percaya, kita harus bersikap hati-hati dengan segala pikiran dan sikap kita. Jangan menghakimi jika kita juga tidak ingin dihakimi dengan memakai ukuran dan cara yang sama.
Dengan tidak menghakimi, kita menerapkan sikap rendah hati yang tidak menilai orang lain dengan sembarangan. Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya (1 Petrus 5:6). Dan hasil yang kita peroleh adalah kita akan ditinggikan dihadapan Allah.
Misi: Tidak menghakimi orang lain dan bersikap rendah hati
Doa: Tuhan Yesus, ampuni kami jika tanpa sadar kami sering melihat orang lain dan menghakimi keadaan mereka, jika kami merasa diri lebih tinggi dari orang lain dan mungkin sudah merendahkan sesama kami. Ajar kami untuk rendah hati dan memiliki kerendahan hati yang melihat orang lain juga berharga di mata Tuhan. Didalam Nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.
Disusun oleh: Tim Task Force Doa & Konseling