Location, Jakarta,Indonesia
(021) 29022086

Everyday Blessing: LOVE GOD’S LAW (MENCINTAI HUKUM TUHAN)

📖Roma 7:22-23
(22) Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah, (23) tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku.

Dalam hal apa kita melihat sifat lama kita bergumul dengan sifat baru kita setiap hari?
Saya mencintai hukum Tuhan dengan sepenuh hati. Tapi ada kekuatan lain dalam diriku yang sedang berperang dengan pikiranku. Kekuatan ini membuat saya menjadi budak dosa yang masih ada di dalam diri saya.

Setiap kita mempunyai peperangan di dalam diri kita yang akan berlangsung sepanjang hidup kita. Antara siapa kita dulu dan siapa kita sekarang di dalam Yesus Kristus. Bahkan Paulus, misionaris paling berprestasi dalam sejarah Kekristenan dan penulis sebagian besar Perjanjian Baru, berjuang melawannya.

Alkitab berkata dalam Roma 7:22-23, “Aku mencintai hukum Allah dengan segenap hatiku. Tapi ada kekuatan lain dalam diriku yang sedang berperang dengan pikiranku. Kuasa ini membuatku menjadi budak dosa yang masih ada di dalam diriku”

Setiap hari kita kita tidak bisa cukup membaca Kitab Suci untuk menghilangkan godaan-godaan dalam hidup. Kita harus berjuang melawan kedagingan dengan mengandalkan Roh kudus Tuhan.

Sampai kita tiba di Surga, kita selalu akan dalam pertarungan habis-habisan antara kedua sifat kita yang baru dan lama. Mungkin kita m sudah lama beriman, namun sifat lama kita masih ada. Sifat lama kita ingin kita menjadi sombong, penuh nafsu, egois, suka menipu, dan terkadang benar-benar berdosa.

Kita memiliki sifat lama yang sama, selalu berusaha mendapatkan yang terbaik dari diri kita. Pertanyaannya adalah, apa yang akan kita lakukan?

Kemauan tidak akan menyelesaikan masalah. Hanya karena kita ingin berubah dan mengerahkan segala upaya untuk mewujudkan perubahan tersebut, bukan berarti kita akan melakukan perubahan tersebut.

Mungkin kita berhasil untuk mewujudkan perubahan tersebut, bukan berarti kita akan melakukan perubahan tersebut. Ini mungkin berhasil sebentar tetapi kita akan lelah dan menghentikan upaya tersebut.

Dalam perjalanan spiritual, kita harus memilih untuk mengikuti sifat baru, artinya kita memilih untuk tidak mengikuti sifat lama. Misalnya, jika kita tergoda dengan nafsu tetapi kita segera melepaskan diri dari godaan tersebut. Kita akan membuat diri kita yang lama kelaparan.

Jika, ketika kita tergoda dengan kesombongan, dan mengingat ketergantungan kita pada Tuhan, sifat lama kita tidak akan bertahan lama.

Kita harus membuat pilihan mungkin seratus kali sehari untuk mengesampingkan sifat lama dan mengikuti sifat baru kita yang menjadi seperti Yesus Kristus.

Misi: Taat dan mencintai hukum Tuhan dengan sepenuh hati dan menjalani hidup baru dalam Kristus.

Doa: Ya Tuhan, tolong kami mencintai-Mu dengan sepenuh hati dan taat kepada-Mu. Mau hidup sebagai ciptaan yang baru dalam Kristus dan menanggalkan manusia yang lama. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.

Gambar/Ilustrasi:

Disusun oleh: Tim Task Force Doa &  Konseling

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *