Kisah Para Rasul 2:25-26
“Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram.”
Salah satu penyebab utama keputusasaan adalah masa depan yang tak pasti. Jadi, jika kita ingin hidup dengan pengharapan, kita harus mendasarkan masa depan kita pada janji-janji TUHAN pada kita..
Ketika kita membeli polis asuransi, polis tersebut menjanjikan untuk menanggung hal-hal tertentu. Ketika sesuatu terjadi dengan kita, perusahaan asuransi berjanji untuk menanggungnya.
Saat kita tahu apa saja yang ditanggung oleh polis kita, kita merasa tidak perlu khawatir. Kita tak perlu khawatir dengan tagihan rumah sakit yang besar atau membayar biaya kerusakan mobil kita karena asuransi yang akan membayarnya. Kita tak perlu khawatir dengan isi polis kita.
Di dalam Alkitab, ada 6.000 janji asuransi untuk kita dari TUHAN. Namun, kita menjadi khawatir apabila kita tidak mengenal sebagian besar dari janji itu. Sebaliknya, bila kita mengetahuinya, kita tidak akan khawatir.
Kita tidak akan tahu berapa tahun lagi yang tersisa atau suka duka apa yang akan kita lalui. Akan tetapi, kita tahu satu hal yang pasti: kita tahu bagaimana itu akan berakhir!
Kita tahu apa yang akan terjadi setelah hidup kita di bumi. Kita tahu bahwa ketika kita meninggal, kita akan pergi ke surga untuk berkumpul bersama TUHAN selamanya sebab Dia membuat itu mungkin dengan membangkitkan Yesus. TUHAN telah menjanjikan itu dan janji-Nya itu pasti.
Bila kita percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah dan Juruselamat dunia serta kita ikut Dia sebagai Tuhan, maka kita tidak akan kehilangan keselamatan kitaa. Kita mungkin ingin melepaskan tangan Tuhan, tetapi Dia tidak akan pernah melepaskan tangan kita.
Dalam Kisah Para Rasul 2:25-26, Petrus mengutip mazmur Daud dan berbicara tentang kebangkitan Yesus: “Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram.”
Ketika kita ikut Yesus, kita tidak hanya memiliki janji-janji TUHAN, tetapi kita juga memiliki hadirat TUHAN. Ketika kapal kita hancur karena badai, kita dapat berpegang pada janji-Nya untuk menyertai kita.
Renungkan hal ini:
- Mengapa penting untuk menghafal dan mengingat dan tidak hanya membaca janji-janji Allah?
- Ketika badai kehidupan menerjang, apakah kita merasa terhibur dengan mengingat bahwa TUHAN ada menyertai kita? Menurut kita, mengapa kita terkadang masih merasa khawatir?
- Bagaimana dengan berpegang teguh pada janji-janji TUHAN dan hadirat-Nya telah menolong kita melewati badai di masa lalu?
Tubuh kita dapat beristirahat karena kita berharap pada satu hal yang paling pasti di dunia ini dan yang akan datang: Firman-Nya dan janji-Nya untuk menyelamatkan kita, menjaga kita, dan menyertai kita. .
Misi: Berpengharapan kepada TUHAN yang memiliki janji-janji yang kekal bagi hidup kita.
Doa: Ya Bapa, Kami sungguh bersyukur untuk tahun yang baru dan terima kasih untuk janji-janji-Mu yang kekal bagi hidup kami. Kami mau memiliki pengharapan dalam TUHAN. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.