đź“– Matius 5:8
(8) Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Renungan hari ini mengatakan, berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Kebahagiaan yang sesungguhnya menurut renungan ini ialah mereka yang suci hatinya. Dua poin perhatian penting pada renungan hari ini ialah:
Orang yang suci hatinya adalah berbahagia. Sebelum ke penjelasan detail, perlu dipahami makna suci hatinya. Merujuk pada Amsal 4:23, dikatakan tentang pemeliharaan hati lebih dari semua yang patut dipelihara. Hati merupakan pusat kehidupan kita sebab apa yang terdapat dihati kita itulah yang akan dilakukan melalui tindakan, perkataan atau perbuatan jika niat kita baik dalam hati kita maka kebaikan yang akan kita lakukan dan sebaliknya jika didalam hati kita hanya ada keburukan maka kita akan melakukan yang buruk dalam kehidupan. ”
“Suci hatinya”! Kesucian hati digambarkan sebagai “murni (pure)” artiya “sesuatu yang tidak tercampur dengan apapun dan bersih.” Jika di renungan hari ini Yesus berbicara tentang ”sebuah hati yang bersih yang tidak dicemari oleh dosa”, tentu Yesus menentukan standar kesucian hidup orang Kristen yang tertinggi. Hati yang suci berarti hati yang bebas dari campuran, tidak bercacat, tidak bernoda. Ini menunjuk pada keadaan hati yang tidak tercemar dan terpelihara dari kejahatan dunia, seperti hati yang bebas dari segala perasaan negatif, dendam, kepahitan, cemburu, iri, tidak mengampuni, mengingini hal-hal yang bukan bagiannya dan lain sebagainya.
Jadi kesucian hati di sini ini adalah kesucian yang menunjuk hal yang bertalian dengan keadaan batiniah seseorang. Orang-orang yang suci hatinya adalah orang-orang yang jujur, tidak ada motivasi terselubung, tidak traksaksional (menurut kepentingan), tulus di dalam perkataan dan perbuatan. Orang-orang ini adalah orang-orang yang memiliki keadaan hati tulus yang sinkron dengan tindakan maupun perkataannya, orang yang memiliki hati seperti inilah yang berbahagia.
Semakin Allah menyatakan diriNya dalam hidup kita, semakin rindu kita untuk menyucikan hatinya dan kita akan semakin bahagia, semakin diberkati limpah, semakin beruntung. Kita dikejar berkat bukan mengejar berkat mati-matian sampai lupa berdoa, ibadah, bahkan meninggalkan Tuhan.
Anugerah Allah dalam Yesus Kristus memberi peluang orang percaya untuk hidup dalam persekutuan dengan Tuhan dan mengenal dekat pribadi-Nya. Tuhan Yesus adalah Bapa yang berkenan dekat dengan anak-anak-Nya. Kehendak dan rencana-rencana-Nya rela dikenali oleh anak-anak-Nya.
Misi: Mengambil sebuah komitmen untuk terus menjaga hati kita tetap suci dan mempersembahkan hidup kita bagi kemuliaan Tuhan.
Doa: Ya TUHAN kami bersyukur, Anugerah Allah dalam Yesus Kristus memberikan kami untuk hidup dalam persekutuan dengan Tuhan dan mengenal dekat dengan Engkau TUHAN. Tuhan ajar kami hidup memperkenankan hati-Mu. Taat pada Rencana dan kehendak-Mu dalam hidup Kami dengan menjaga hati kami suci dihadapan -Mu. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.
Disusun oleh: Tim Task Force Doa & Konseling