📖Galatia 5:22,23
“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan diri “
Bila kita menanam tanaman, yang kita harapkan adalah hasilnya atau tuaiannya, kita sebut buah. Betapa kecewa si penanam bila hasil tanamannya tidak menghasilkan buah.
Pada bacaan kita di atas, Paulus berkata kepada orang-orang Galatia tentang buah Roh (tunggal), bukan buah-buah Roh (jamak). Kerap kali orang secara keliru menyebut “buah-buah” Roh. Ekspresi buah itu bisa beragam: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tetapi, semuanya itu adalah satu.
Kita tidak dapat membuat ranking (mengutamakan yang satu dan mengabaikan yang lain). Kita juga tidak dapat mempertentangkan berbagai ekspresi itu. Sangat aneh bila seseorang bisa tampak bersukacita, tetapi sekaligus tidak bisa menguasai diri.
Paulus menekankan bahwa para murid Kristus tidak boleh setengah-setengah menangkap karya Roh Kudus di dalam diri kita. Kita harus terus bekerja sama dengan Roh Kudus, mengolah kehidupan rohani secara menyeluruh. Kita dipanggil untuk mengolah hati, pikiran, perkataan dan realitas hidup kita secara utuh hingga buah Roh Kudus nampak segar bukan busuk. Sudahkah buah Roh Kudus kita matang untuk dituai hingga menyenangkan hati Tuhan dan sesama? Ataukah masih ada yang masih mentah di sana-sini? Atau matang tetapi tidak enak? Tidak bisa dinikmati karena yang dihasilkan adalah buah yang asam.
Misi: Roh Kudus Mengubah Seluruh Hidup Kita. Hidup dipimpin oleh Roh Tuhan.
Doa: Ya Tuhan terima kasih untuk Roh Kudus yang dicurahkan bagi hidup kami orang percaya. Mohon Tuhan pimpin kami hidup dalam pimpinan Roh Kudus Tuhan. Dalam
Nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.
Gambar/ilustrasi/cover:
Disusun oleh: Tim Task Force Doa & Konseling