Location, Jakarta,Indonesia
(021) 29022086

Everyday Blessing: TRUE CHURCH ( GEREJA SEJATI )

📖1 Petrus 2:9
(9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Apakah yang dimaksud dengan Gereja yang sejati? Bagaimana membangun sikap yang benar terhadap lingkungan sekitar gereja berada.

“Panggilan gereja adalah bukan untuk hidup sendiri, melainkan menciptakan sikap anti-eksklusif sebagaimana Kristus hadir bagi semua orang.”

– Dietrich Bonhoeffer

Menciptakan suatu komunitas di dalam lingkup gereja adalah baik dan sudah seharusnya kita lakukan. Namun, orientasi “hanya” kepada kelompok gereja sendiri pun menjadikan gereja kehilangan maknanya di dalam dunia ini. Sebagaimana disuarakan oleh Dietrich Bonhoeffer, “Kristus adalah Manusia untuk orang lain, jadi gereja ada untuk orang lain.”

Pandangan ini ia nyatakan untuk menjelaskan panggilan gereja untuk tidak hidup sendiri, melainkan menciptakan sikap anti-eksklusif sebagaimana Kristus hadir bagi semua orang. Bonhoeffer ingin gereja berpikir untuk menciptakan kehidupan gereja berdasarkan pemikiran kebersamaan dan bukan secara individualistis atau eksklusif.

Sayangnya, sikap eksklusif bahkan bisa terjadi di dalam lingkup gereja itu sendiri. Ada semangat kelompok. Misalnya, setiap kelompok saling bersaing untuk menonjolkan kekompakan dan keunggulan kelompoknya masing-masing, sehingga kehilangan inti dari kesatuan dengan sesama anggota jemaat lainnya, enggan berbaur dengan kelompok lain, bahkan sampai saling menjelek-jelekkan anggota kelompok lainnya.

Setiap kita terpanggil bukan untuk menjadi komunitas yang eksklusif melainkan untuk diutus dan berinteraksi dengan dunia ini, “… supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar …” (1 Petrus 2:9).

Maka setiap kita harus memiliki sikap dan tangan yang terbuka. Seperti layaknya Kristus, setiap kita seharusnya terbuka untuk berbaur dengan semua orang dari berbagai perbedaan latar belakang, tanpa memandang status, agar pesan kasih Kristus bisa dirasakan oleh orang-orang yang ada di sekitar kita.

Setiap kita bahkan harus mampu menyampaikan hal pokok dari berita Injil, yaitu berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa di dalam nama Yesus, kepada segala bangsa. (Lukas 24:47).

Kita bisa memulai dengan melatih sikap yang terbuka kepada sesama anggota jemaat dan kepada orang lain, seperti yang diajarkan oleh Rasul Paulus, “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” (Efesus 4:32).

Misi: Gereja memiliki sikap yang terbuka, ramah terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, mau berbaur dengan semua orang dari berbagai perbedaan latar belakang, tanpa memandang status, agar pesan kasih Kristus bisa tersampaikan.

Doa: Ya TUHAN, sering kami cenderung berfokus kepada kelompok kami sendiri. Sebagai gereja-Mu tolong kami untuk bisa menjadi penyampai kasih-Mu. Selalu ramah, penuh kasih, saling mengampuni, dan mau bergaul tanpa memandang status. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.

Gambar/ilustrasi/cover:

Disusun oleh: Tim Task Force Doa &  Konseling

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *