Dalam konteks kehidupan modern, pendidikan bukan hanya tentang pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk karakter dan moralitas. Ini menjadi semakin penting dalam pendidikan Kristen di Indonesia, di mana nilai-nilai iman dan prinsip-prinsip Alkitab menjadi dasar bagi pengajaran dan pembelajaran.
Pada tanggal 24 April 2024, Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia menyelenggarakan Webinar Bangun Bersama Keluarga (BBK) dengan tema “Guru adalah Gembala yang Baik”. Webinar ini merupakan bagian dari Seri “Be a Better Family Today” yang merupakan kolaborasi antara Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia dengan Family First Indonesia. Webinar tersebut dihadiri oleh lebih dari 400 peserta.
Pembicara dalam webinar ini adalah Deny Surya Saputra, seorang Konselor dan Narasumber dari Yayasan Busur Emas, serta Dosen dan Guru Bidang Bimbingan dan Konseling. Beliau membahas tentang konsep “Guru adalah Gembala yang Baik” dengan mengutip ayat Efesus 4:11, yang menggambarkan peran gembala dan guru dalam mengajar dan membimbing umat.
Ayat tersebut menyatakan bahwa gembala dan guru adalah bagian dari kesatuan fungsi dalam satu pribadi. Ini menunjukkan bahwa guru bukan hanya sekedar pengajar, tetapi juga seorang gembala yang bertanggung jawab atas kesejahteraan rohani murid-muridnya. Konsep ini dipertegas dengan analogi mengenai bagaimana Yesus mengajar dan memimpin murid-murid-Nya selama pelayanan-Nya di bumi.
Dalam ajaran dan teladan Yesus, kita melihat bagaimana seorang gembala yang baik seharusnya bertindak. Yesus tidak hanya memberikan pengajaran, tetapi juga memberikan perhatian yang mendalam terhadap kebutuhan rohani dan fisik murid-murid-Nya. Dia mengajarkan dengan kasih, memahami karakter individu, dan memberikan contoh hidup yang kudus.
Bagi seorang guru Kristen, menjadi seorang gembala yang baik membutuhkan dedikasi yang tinggi. Mereka harus mengajar dengan hati, memperhatikan kebutuhan spiritual dan emosional murid-murid mereka, serta menjadi teladan hidup yang konsisten dengan ajaran Alkitab. Selain itu, sebagai gembala yang baik, seorang guru juga bertanggung jawab untuk memberikan konseling pastoral kepada murid-muridnya, membimbing mereka dalam pertumbuhan rohani, serta memperhatikan kesehatan fisik dan mental mereka.
Dalam konteks pendidikan Kristen di Indonesia, menjadi seorang guru yang juga gembala yang baik merupakan panggilan yang kudus dan berharga. Melalui pendidikan Kristen, para guru memiliki kesempatan untuk membentuk karakter generasi muda sesuai dengan nilai-nilai Kristiani, mempersiapkan mereka untuk menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan berdampak dalam masyarakat.
Sebagai kesimpulan, menjadi seorang guru adalah lebih dari sekadar memberikan pengetahuan, tetapi juga tentang menjadi seorang gembala yang baik bagi murid-murid mereka. Dengan mengasihi, mendidik, dan mengenal murid-murid secara pribadi, para guru Kristen dapat membawa dampak yang positif dalam kehidupan mereka dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan dunia dengan keyakinan yang kokoh dalam iman mereka.