Puji Tuhan, MPK bisa memberi masukan kepada Prof. Dr. Abdul Mu’ti dalam kunjungannya ke PGI, Rabu, 30 Oktober, beserta Wakil Menteri Prof. Dr. Atip Latipulhayat dan Dr. Fajar Riza Ul Haq, didampingi dua Dirjen Diknas, yaitu Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd., dan Prof. Dr. Iwan Syahril.
Dalam pertemuan ini, mewakili MPK, Bapak Handi Irawan D., MBA., M.Com. selaku Ketua Umum menyampaikan tiga hal penting tentang Sekolah Kristen kepada rombongan menteri, yaitu:
- Sekolah Swasta sebagai Mitra
Sekolah swasta harus dipandang pemerintah sebagai mitra bersama dalam membangun pendidikan di Indonesia dan bukan sebagai pesaing dari sekolah negeri. - Kontribusi Sekolah Kristen di Indonesia
Bahwa Sekolah Kristen pertama berdiri di Ambon. Berikutnya, 400 tahun yang lalu, seorang bernama Cornelis Senen telah mendirikan Sekolah Kristen Modern pertama di daerah Jatinegara pada tahun 1635. Sejak saat itu, Sekolah Kristen berkontribusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. - Pentingnya Edukasi dalam PDB
Satu negara akan sangat maju jika edukasi bisa menyumbang 10% dari PDB. Saat ini, pemerintah baru mengalokasikan dana sekitar 3% dari total PDB kita. Supaya bisa menjadi negara maju, negara harus menggandeng sekolah swasta untuk berkontribusi.
Tanggapan Menteri dan Dirjen terhadap hal ini:
Menteri setuju sekali dengan pemikiran Bapak Handi Irawan bahwa pemerintah menganggap Sekolah Kristen sebagai mitra, bukan pesaing.
Melalui tiga poin ini, MPK berharap agar Sekolah Kristen dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, bukan hanya sebagai pesaing, tetapi sebagai mitra yang sejajar dalam mencapai tujuan pendidikan nasional.