Location, Jakarta,Indonesia
(021) 29022086

Everyday Blessing: Contradiction (Kontradiksi)

Yunus 1:9-10
“Sahutnya kepada mereka: ”Aku seorang Ibrani; aku takut akan Tuhan, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan.” Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya: ”Apa yang telah kauperbuat?” – sebab orang-orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan Tuhan. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka.”

Seorang anak merasa bahwa dia adalah anak yang baik dan taat tetapi dia menyontek saat ulangan karena dia tidak belajar. Dia menyatakan kepada dirinya saya tidak pernah menyontek dan baru kali ini dia lakukan karena terpaksa.

Dalam perenungan kita pada hari ini Yunus menyatakan bahwa, dia adalah seorang yang takut akan Tuhan, tetapi hari itu badai besar mengamuk dan hampir menghancurkan kapal yang dinaikinya (ayat 4) dan Yunus mengakui karena dirinyalah yang sedang melarikan diri dari hadapan Tuhan, yang menyebabkan hal itu terjadi.

Tindakan kontradiktif Yunus ini juga seringkali kita lakukan, kita merasa sebagai orang Kristen dan taat kepada Tuhan jadi melakukan kesalahan, kelalaian, ketidaktaatan sesaat sebagai hal yang dapat dimaklumi.

Pemikiran kita bahwa selama ini kita adalah orang percaya yang taat, hanya sekali melakukan kesalahan, memohon ampun kepada Tuhan yang pemurah akan membuat kita diampuni.

Berulang kali melakukan pelanggaran tetapi tetap merasa tidak bersalah karena adanya pembenaran diri sendiri. Jika kita mengabaikan kesalahan pertama maka akan ada yang kedua kali, ketiga kali dan seterusnya.

Apa yang dilakukan oleh Yunus ketika Tuhan mendatangkan Badai besar di laut membuatnya harus mengambil keputusan selanjutnya untuk menghentikan pembangkangan dan menyadari kesalahannya.

Sekarang ini Tuhan ingin kita menyadari bahwa keputusan salah yang telah kita lakukan memang diampuni olehNya, tetapi ada suatu tindakan penghentian dan penyesalan yang harus kita lakukan.

Ketegasan dalam mengakui dan dengan rendah hati menyadari apa yang kita lakukan salah, merupakan wujud nyata pertobatan kita dihadapan Allah.

Misi: Berpaling kembali kepada Tuhan dengan tindakan nyata pertobatan kita

Doa: Allah kami yang hidup, terima kasih atas kesempatan yang masih Tuhan berikan bagi kami untuk menyadari kesalahan yang telah kami lakukan. Kiranya kami diberikan kemampuan dengan rendah hati mau selalu hidup dalam pertobatan. Didalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa, Amin.

Disusun oleh: Tim Task Force Doa &  Konseling

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *