đź“–Ulangan 7.:9
(9) Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa TUHAN, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan,
Manusia punya janji tapi sering diingkari. Baru berjanji tetapi dilupakan dan dibatalkan.
Berbeda dengan Allah. Menurut Ulangan 7:9 dinyatakan bahwa, “Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa Tuhan, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan”. Ayat ini menyatakan bahwa kesetiaan Allah kepada umat-Nya adalah tanpa batas. Puncak dari kesetiaan Allah kepada umat-Nya adalah dengan kehadiran Yesus Kristus di dunia yang memperlihatkan kasih setia-Nya sampai mati di kayu salib.
Kalau Allah begitu setia kepada kita maka sudah sepatutnya kita setia kepada-Nya, “… Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan” (Why. 2:10).
Dari seruan Tuhan dalam kitab Wahyu ini kita dapat melihat bahwa kesetiaan yang diminta Tuhan adalah kesetiaan di dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Ini berarti hidup tetap berpaut kepada Tuhan dan berpegang kepada ketetapan-Nya.
Kadangkala kita berkata bahwa kita setia kepada Tuhan, namun ingatlah bahwa kesetiaan tidak hanya dilihat dari lamanya kita ikut Tuhan ataupun dari ketekunan kita beribadah, seperti dikatakan Firman Tuhan di dalam Matius 7:22-23. Kita dikatakan setia bilamana kita tidak hanya menyembah Tuhan saja melainkan dalam kehidupan sehari-hari kita juga taat berpegang pada Firman-Nya. Sebab ketika kita berpaut kepada dosa, itu berarti kita tidak setia. Orang yang setia dalam iman kepada Yesus Kristus pasti akan taat terhadap Firman-Nya. Orang yang taat Firman tidak akan berkompromi dengan dosa.
Tuhan juga melihat kesetiaan seseorang dari bagaimana orang tersebut memiliki kesetiaan dalam melakukan tanggungjawab yang Tuhan percayakan dalam hidupnya. Jika kita tidak melakukan tanggungjawab yang Tuhan sudah percayakan kepada kita, maka kita bukanlah orang yang setia. Melakukan tanggungjawab yang Tuhan sudah percayakan merupakan bukti kesetiaan kita kepada-Nya. Namun jika kita melakukannya dengan asal-asalan dan tidak tekun, maka kita pun tidak bisa digolongkan sebagai orang-orang yang setia.
Sebab orang yang setia tidak hanya melakukan tanggungjawab yang Tuhan percayakan, melainkan dia akan melakukannnya dengan segenap hati, terbaik dan maksimal. Sehingga melalui apa yang kita lakukan Nama Tuhan dipermuliakan.
Ketika kita setia mengerjakan perkara-perkara kecil yang Tuhan percayakan maka Tuhan akan mempercayakan kepada kita perkara-perkara yang jauh lebih besar dan Tuhan akan memberikan upah atas kesetiaan kita (Mat. 25:23). Teruslah menjadi anak-anak Tuhan yang setia sampai Tuhan datang kali yang kedua.
Tuhan sendiri selalu setia dan akan menggenapi janji Nya, jika kita setia pada perintah Nya. Untuk diberkati Tuhan, syaratnya sederhana , yaitu setia mendengarkan firmanNya dan melakukannya.
Misi : Setia mengikut dan Melayani Tuhan
Doa : Ya Tuhan, terima kasih untuk kesetiaan-Mu dalam hidup kami. Kami juga mau belajar selalu setia kepada-Mu TUHAN. Dalam Nama Tuhan Yesus. Amin.
Disusun oleh: Tim Task Force Doa & Konseling