đź“–Yakobus 2:17 (TB)
“Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati”
Yakobus menekankan bahwa tidak ada pemisahan antara iman dan perbuatan. Tidak seorang pun dapat mengatakan bahwa dirinya memiliki iman jika tidak ada perbuatan yang membuktikannya. Iman yang sesungguhnya harus diungkapkan dalam perbuatan.
Perbuatan jangan diartikan sama dengan pengertian yang biasa terdapat dalam surat- surat Paulus. yaitu menaati peraturan-peraturan Hukum Musa. Di sini yang dimaksud adalah perbuatan-perbuatan baik, seperti belas kasihan (ay. 1:3), dan pemberian sedekah kepada orang yang miskin dan berkekurangan (ay.15 dan 16).
Iman tanpa perbuatan disebut mati karena yang terungkap ialah fakta bahwa hatinya belum diubahkan oleh Allah. Ketika kita diperbarui oleh Roh Kudus, kehidupan kita akan menyaksikan kehidupan baru itu.
Perbuatan kita akan dikenal oleh ketaatannya kepada Allah. Iman yang tidak terlihat dapat disaksikan secara nyata oleh kehadiran buah-buah Roh yang menghiasi kehidupan kita (Galatia 5:22).
Iman tanpa perbuatan disebut mati karena iman sejati menghasilkan ciptaan baru, bukan pengulangan pola perilaku yang berdosa. Iman tanpa perbuatan disebut mati karena datangnya dari hati yang belum diperbarui oleh Allah.
Misi: Memiliki iman yang hidup dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik
Doa: Ya Tuhan, tolong kami untuk dapat hidup dalam iman yang benar dan melakukannya dalam perbuatan-perbuatan baik di dalam Kristus. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.
Gambar/Ilustrasi:
Disusun oleh: Tim Task Force Doa & Konseling