Location, Jakarta,Indonesia
(021) 29022086

Everyday Blessing: FEAR (KETAKUTAN)

Lukas 24:36-37
”Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: ”Damai sejahtera bagi kamu!” Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu.“
‭‭
Ketika melihat siluet dalam kegelapan, setiap orang bisa memiliki pikiran dan respon yang berbeda-beda, ada yang mungkin sangat terkejut dan ketakutan tetapi mungkin ada yang berusaha berpikir logis dulu tetapi juga tetap dalam keadaan takut tapi masih berusaha tenang.

Manusia akan merespons berdasarkan apa yang dilihat dan apa yang dia pikirkan tentang hal yang dialami. Begitu pula berita tentang kebangkitan Kristus direspons murid-murid sesuai dengan apa yang mereka pikirkan.

Bukankah Kristus sudah memberitahukan tentang kematian dan kebangkitanNya? Bukankah sebelum peristiwa Tuhan Yesus hadir ditengah-tengah mereka, perempuan-perempuan sudah menceritakan tentang peristiwa yang mereka alami ketika mendatangi kubur Yesus yang kosong?

Ketidakpercayaan dan kondisi yang mencekam mempengaruhi pikiran setiap murid. Mereka tinggal diam dalam ketakutan.

Ketika Tuhan Yesus menghampiri mereka (Lukas 24:36-49) bagaimana Dia tidak menghina atau mempertanyakan tentang sikap murid-murid yang ketakutan tetapi dengan murah hati meyakinkan, membukakan pikiran dan meneguhkan hati mereka tentang keberadaanNya serta menegaskan kembali makna kehadiranNya didunia.

Tuhan Yesus juga mengajak mereka untuk menjadi saksi-saksiNya artinya tetap mempercayai murid-murid yang tidak sempurna untuk menjadi perpanjangan tangan Tuhan.

Ketika kita hidup dalam ketakutan dan kecemasan tentang keadaan dunia saat-saat ini, Tuhan Yesus hadir didalam hidup kita bukan menghakimi dan menyatakan mengapa kita harus hidup seperti dalam ketakutan padahal kita terpanggil menjadi saksi Kristus.

Kita yang terpanggil menjadi saksi Kristus adalah orang-orang yang tidak sempurna. Mungkin kita hidup dalam ketakutan, kemarahan, ketidakpercayaan, dsb. Tetapi dengan meresponi panggilan Tuhan, kita akan semakin diubahkan, dikoreksi pemikiran kita melalui Firman Tuhan sehingga kita dimampukan untuk menjadi saksi Kristus.

Dalam meresponi panggilan Tuhan kiranya kita dapat senantiasa sadar dan mengingat bahwa Tuhan kita adalah Allah yang setia, yang senantiasa memperbaiki kesalahan. Dimana wujud kesadaran kita akan pengorbananNya maka kita siap menjadi saksi Kristus, sehingga dalam menjalani kehidupan kita dan memperlakukan sesama kita, kita melakukannya sebagai saksi Tuhan

Misi: Menjalani panggilan menjadi saksi Kristus

Doa: Bapa, ampuni ketidakpahaman kami tentang rencanaMu dalam hidup ini. Ketika kami masih hidup dalam kegentaran, kemarahan, kepahitan dan segala perihal negatif lainnya, Engkau tetap setia memanggil dan mempercayakan kami untuk menjadi saksiMu. Kiranya Allah Roh Kudus senantiasa menyertai perjalanan hidup kami sehingga kami menjadi saksi yang berkenan dihadapanMu. Didalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa, Amin.

Gambar/Ilustrasi:

Disusun oleh: Tim Task Force Doa &  Konseling

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *