Location, Jakarta,Indonesia
(021) 29022086

Everyday Blessing: HUMBLE (RENDAH HATI)

đź“–1 Petrus 5:6-11
(6) Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. (7) Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. (8) Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. (9) Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. (10) Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. (11) Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin.

Nas hari ini dalam 1 Petrus 5:6-11 perihal merendahkan diri kita di bawah tangan Tuhan, menyerahkan segala kekuatiran kita, memiliki iman yang teguh, serta berjaga-jaga akan setiap godaan yang mungkin datang.

Pernyataan penulis surat ini menjadi menarik. Di tengah penderitaan kita, yang diperlukan justru kerendahan hati, mengakui kelemahan kita di hadapan Tuhan, dan menyerahkan segala sesuatunya ke dalam tangan Tuhan. Apakah menjadi orang yang rendah hati dan mengakui kelemahan berarti menjadi penakut dan menyerah dengan keadaan?

Justru sebaliknya! Lawan kata dari rendah hati adalah sombong. Sebenarnya, orang yang sombong adalah orang yang penakut. Mengapa? Karena orang yang sombong selalu berusaha menunjukkan eksistensi dirinya, ia selalu berusaha mendapatkan pengakuan dari orang lain. Orang sombong takut bahwa ia tidak mendapatkan pengakuan dari orang-orang di sekitarnya. Maka dari itu, sebelum orang lain “mengakuinya”, ia lebih dulu menyatakan pengakuan tentang dirinya sendiri di hadapan orang banyak.

Hidup orang sombong justru diisi dengan ketakutan. Di sisi yang lain, orang yang rendah hati justru adalah pemberani! Mengapa? Karena dibutuhkan keberanian untuk mengakui kelemahan dan keterbatasannya. Orang yang rendah hati tidak akan mencari pengakuan tentang dirinya sendiri. Orang yang rendah hati menyadari bahwa segala hal baik yang ia miliki ada bukan karena usaha dirinya sendiri. Orang yang rendah hati mengerti bahwa tidak semua hal bisa ia kerjakan sendiri.

Sikap rendah hati merupakan sebuah sikap yang sangat penting untuk menjadi gaya hidup kita yang mengaku sebagai anak-anak Tuhan. Dalam keadaan sederhana kita harus rendah hati, terlebih ketika kita mulai mencicipi kesuksesan dalam hidup, sikap rendah hati harus semakin pula kita perhatikan agar tetap ada dalam hidup kita.

Orang yang Rendah Hati akan terlihat dalam kesetian dan ketaatannya kepada setiap kebenaran Firman Tuhan.

Misi: Hidup dalam kerendahan hati dan merendahkan diri di Hadapan TUHAN.

Doa: Ya TUHAN , terima kasih untuk segala kasih karunia-Mu yang telah memberikan kami keselamatan dalam Kristus. Terima kasih Firman-Mu yang melengkapi, meneguhkan, menguatkan, dan mengokohkan kami setiap saat, bahkan dalam penderitaan sekalipun. Tolong kami untuk belajar rendah hati dan selalu merendahkan diri kami di hadapan-Mu. Kami berdoa dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.

Disusun oleh: Tim Task Force Doa &  Konseling

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *