Location, Jakarta,Indonesia
(021) 29022086

Everyday Blessing: PERSECUTION (ANIAYA)

Everyday Blessing: PERSECUTION (ANIAYA)

Gambar/Ilustrasi: Kat Smith on Pexels

📖Kisah Para Rasul 7:51-60.
“Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring, “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia (Kisah Para Rasul 7:60).

Dalam iman yang sejati, ada keteguhan hati untuk bertahan sampai akhir hayat.
Pada awal abad ke-17 kekristenan di Nagasaki mengalami pertumbuhan yang pesat. Banyak orang yang bertobat dan memberi diri untuk dibaptiskan. Keadaan ini membuat para penguasa pada saat itu merasa terancam. Karena itu, mereka mulai melarang pemberitaan Injil di seluruh Jepang. Paling tidak, ada 26 misionaris yang dihukum mati. Hal ini memaksa orang Kristen di sana memilih meninggalkan iman mereka atau disiksa karena menolak menyangkal Yesus. Adapun tujuan utama penyiksaan itu bukan untuk membunuh tetapi untuk mematahkan iman.

Stefanus sebagai martir pertama memberikan teladan kepada kita. Sekalipun menghadapi ancaman rajaman batu dari orang-orang yang membenci pengikut Kristus, ia tidak gentar. Ia yakin pada kebenaran yang diimaninya.

Tanpa ragu ia menyatakan pembelaan imannya di hadapan sidang Mahkamah Agama (Kisah Para Rasul 7:1-50). Dengan berani ia menegur para pemuka agama yang disebutnya keras kepala, keras hati dan tuli, bahkan selalu menentang Roh Kudus (Kisah Para Rasul 7:51). Oleh karena imannya, Stefanus sanggup berseru kepada Allah untuk tidak menanggungkan dosa orang-orang banyak yang telah menganiaya dirinya.

Sebagai pengikut Kristus, Stefanus meyakini kebenaran yang tak dapat dirampas oleh apapun, bahkan penganiayaan dan maut sekalipun tak menggentarkannya. Iman yang demikian juga dimiliki para pengikut Kristus di Jepang pada abad ke-17, sehinggga mereka sanggup menghadapi penganiayaan dari pemerintah mereka.
Iman yang demikian pula yang Alah harapkan terlihat dalam kehidupan kita.

Misi : Siap menghadapi penderitaan dan penganiayaan.

Doa : “Ya Tuhan, kuatkan dan siapkan hati kami ketika menghadapi penganiayaan. Amin.”

Disusun oleh: Anastasia H. Djena, M.Miss. (Bidang 4 MPK Indonesia: Komisi Doa dan Misi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *