Location, Jakarta,Indonesia
(021) 29022086

Everyday Blessing: POOR BEFORE GOD (MISKIN DIHADAPAN ALLAH)

đź“–Matius 5:3
(3) “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Ucapan Yesus pada Matius 5:3 merupakan kalimat awal dari Ucapan Bahagia dalam khotbah Yesus di bukit. Kita perlu memperhatikan dengan baik, karena ucapan ini memiliki tendensi terhadap Kerajaan Sorga dan juga dasar dari sikap-sikap lainnya dari seorang warga Kerajaan Sorga.

Secara umum, kata “bahagia” dan “miskin” terdengar sebagai dua hal yang kontradiktif. Namun, kata “miskin” yang dimaksud disini adalah sikap hati kita yang seharusnya selalu berpikir sederhana mengenai diri sendiri, rendah hati di hadapan Tuhan, dan merasa tidak mampu dan tidak memiliki apa-apa karena tahu hidupnya hanya bergantung pada kasih karunia Tuhan saja.

Kita dapat memiliki gambaran yang jelas mengenai maksud dari miskin di hadapan Allah melalui perumpamaan yang Yesus berikan tentang orang Farisi dengan pemungut cukai. Yesus menyampaikan pesan ini kepada orang-orang yang menganggap dirinya baik dan benar, tetapi memandang rendah orang lain.

Orang Farisi merasa baik dan benar karena ia bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah, dan bukan seperti pemungut cukai. Ia juga menyombongkan puasanya dan persepuluhannya. Berbeda dengan pemungut cukai yang berdiri jauh-jauh, bahkan tidak berani menengadah ke langit, dan memukul dirinya sembari berkata, “Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.” Pemungut cukai ini miskin di hadapan Allah dan mengakui kebutuhannya akan Allah. Karena itulah, pemungut cukai ini pulang sebagai orang yang dibenarkan Allah.

Kita tidak dapat menyepelekan sikap hati yang miskin di hadapan Allah, sebab tidak seorang pun dapat masuk ke dalam Kerajaan Sorga terkecuali mereka terlebih dahulu menyadari kebobrokan, keberdosaan, dan pengakuan kebutuhannya akan Tuhan. Kita harusnya senantiasa menjalani hidup ini dengan hati yang bersyukur karena Tuhan telah mengasihi dan melayakan kita. Kerendahan hati adalah tanda pertobatan yang sejati yang sangat jelas terlihat.

Muliakanlah Tuhan melalui karunia yang Tuhan berikan, dan jangan pernah merasa hebat dan gagah di hadapan Tuhan. Tuhan disenangkan oleh orang-orang yang mau bersandar kepada-Nya, dan tanganNya selalu terbuka untuk kita. Bermegahlah dalam kasih karunia-Nya.

Misi: memiliki sikap hati miskin di hadapan Allah

Doa: Ya TUHAN, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku bersyukur Kau telah melayakkanku. Ajar aku untuk terus bersandar kepada-Mu sekalipun aku punya berbagai pencapaian, Karena semua itu tidak berarti tanpa kehadiran dan penyertaan-Mu dalam hidupku. Terima kasih Tuhan Yesus. Amin.

Disusun oleh: Tim Task Force Doa &  Konseling

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *