Gambar/Ilustrasi: Mathieu Stern on Unsplash
📖 1 Timotius 6:17
(17) Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.
Rasul Paulus dalam tulisannya meminta Timotius untuk memperingati orang kaya agar mereka jangan tinggi hati dan jangan mereka mengutamakan kekayaan tapi mereka harus mengutamakan Tuhan, berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan suka berbagi. Supaya mereka bukan hanya mengumpulkan harta duniawi tapi juga harta surgawi. (1 Timotius 6:17-19)
Apakah orang Kristen tidak boleh kaya? Tentu saja ada orang-orang yang Tuhan percayakan kelimpahan secara materi, tetapi yang menjadi perhatian utama adalah masalah hati. Kekayaan tidak boleh membuat seseorang menjadi tinggi hati karena sesungguhnya itu semua pemberian Tuhan (Ul. 8:17-18).
Dalam Luk. 12:13-21 dikisahkan tentang orang kaya yang bodoh yang tidak kaya di hadapan Allah dan tidak mengutamakan Tuhan.
Alkitab mencatat beberapa orang kaya seperti Abraham (Kej. 13:2), Barzilai (2 Sam. 19:32), Perempuan Sunem (2 Raj. 4:8), Yusuf Arimatea (Mat. 27:57). Mereka orang-orang kaya yang murah hati. Hati mereka tidak terikat pada harta mereka, tetapi pada Allah, mereka memakai harta mereka untuk menolong orang lain.
Kekayaan tidak boleh menjadi tempat yang kita utamakan dan andalkan di dunia karena sifatnya sangat tidak pasti. Sebaliknya Tuhanlah yang tetap harus menjadi yang utama dan yang kita andalkan karena Dialah yang memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.
Misi: Menjadikan kekayaan sebagai sarana untuk menyatakan kasih dan kebaikan Allah bagi sesama.
Doa: Tuhan tolong kami untuk menjadi kaya di hadapan Allah dengan memakai kekayaan yang Engkau titipkan kepada kami untuk menyatakan kasih dan kebaikan bagi sesama dan memuliakan nama TUHAN.
Disusun oleh: Tim Task Force Doa & Konseling