Gambar/Ilustrasi: Markus Spiske on Unsplash
📖1 Petrus 2:9-10
9Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: 10kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.
Kita harus memandang kehidupan kita sebagai putra dan putri Allah, sebagai umat Allah bersama Yesus Kristus, hidup untuk tujuan yang mulia. Kita tidak hanya akan mengungkapkan fakta bahwa kita mengasihi Tuhan, tetapi akan hidup sesuai dengan karakter kudus-Nya, menjalani kehidupan yang murni dan sempurna. Kita harus menjalani kesempurnaan, karena dalam memandang Yesus kita melihat di dalam Dia perwujudan kesempurnaan. Pusat agung yang di atasnya harapan kita akan kehidupan kekal dan kebahagiaan berpusat akan membawa kita pada persatuan dan keseimbangan dalam hidup.
Ketika dihadapkan pada berbagai peristiwa dalam hidup, dan kata-kata diucapkan yang dianggap melukai dan meremukkan jiwa, berbicaralah kepada diri sendiri. Kita adalah anak Allah, pewaris bersama Yesus Kristus, rekan sekerja Allah. Karena itu kita tidak boleh memiliki pikiran yang mudah tersinggung, selalu memikirkan diri sendiri karena ini secara alami akan menghasilkan karakter yang tidak harmonis. Itu tidak layak untuk panggilan mulia kita. Bapa surgawi telah memberi kita pekerjaan yang harus kita lakukan; biarkan kita menjadi layak untuk dipercaya sebagai Imamat yang Rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah.
Misi: Menjadi Imamat yang Rajani
Doa: “Tuhan tolong kami menjadi umat kepunyaan-Mu, Imamat yang rajani yang memberitakan perbuatan-perbuatan-Mu yang besar.”
Disusun oleh: Anastasia H. Djena, M.Miss. (Bidang 4 MPK Indonesia: Komisi Doa dan Misi)