📖 Yesaya 9:5-6 “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.”
Ketika memikirkan kata “sukacita,” apa yang terlintas di pikiran kita?
Seorang Israel yang hidup di zaman Perjanjian Lama, melihat sukacita seperti sorakan sukacita dalam ibadah, mengekspresikan sukacita dalam upacara agama, dan merefleksikan kegembiraan atas kesetiaan Allah kepada bangsanya.
Ada hal yang sedikit berubah dalam Perjanjian Baru. Karena kelahiran Kristus, sukacita bukan hanya diharapkan, tapi juga merupakan keyakinan penuh pujian yang tinggal di dalam kita, mengingatkan kita bahwa Allah menepati janji-janji-Nya dan mengerjakan segala sesuatu untuk kebaikan dan kemuliaan-Nya. Sukacita membantu kita memusatkan perhatian pada Yesus dan mengarahkan orang lain kepada Yesus karena sukacita yang penuhadalah Yesus sendiri.
Mari, luangkan waktu untuk bersyukur kepada Tuhan atas sukacita yang datang ke dunia saat Yesus meninggalkan surga untuk menjadi Imanuel, “Tuhan beserta kita.”
Misi: Bersukacita karena Kristus Yesus lahir.
Doa: Ya Tuhan, bersama-Mu kami memiliki semua yang kami butuhkan. Terima kasih telah menjadi “Tuhan beserta kami.” Terima kasih karena telah menjadi sumber sukacita kami dan alasan kami menyembah. Terima kasih telah memilih untuk menjadi korban utama agar kami dapat mengenal Engkau secara pribadi dan intim. Karena Engkau, kami punya alasan untuk menyembah. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin