PA MPK di Indonesia 🇮🇩
BACAAN ALKITAB HARI INI
Markus 1:32-39, Pengkhotbah 3:1-15
AYAT HAFALAN
Mazmur 90:12 Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
RENUNGAN INSPIRASI
Banyak ketidakadilan terjadi di dunia ini, tapi sadarkah kita satu hal paling adil yang kita semua miliki di dunia ini adalah jumlah waktu yang sama setiap harinya. Tuhan memberikan 24 jam bagi setiap orang. Namun kita semua memiliki cara yang variatif dalam mengelola waktu, dan karena hal ini, kita pasti sering mendengar orang berkata, “Saya tidak punya cukup waktu dalam sehari”, “Saya tidak sempat makan”, “Kapan saya bisa beristirahat ya”, dan lain sebagainya.
Pemikir dan praktisi Kristen Robert J. Banks secara jujur menulis bahwa berkaitan dengan waktu, orang Kristen jauh lebih buruk dari kebanyakan orang lainnya. Terutama jika mereka tinggal di kota besar, termasuk kelas menengah, memiliki posisi manajerial atau professional, dan menggabungkan pekerjaan luar dengan tanggung jawab rumah tangga. Ini masuk akal, karena orang Kristen dan orang-orang yang dibesarkan dalam lingkungan Kristen cenderung menganggap pekerjaan mereka lebih serius daripada yang lain. Di sisi lain, mereka juga menempatkan nilai yang tinggi pada kewajiban keluarga. Mereka juga sering berada di garis depan dari komunitas dan program amal. Akhirnya, keterikatan terhadap pekerjaan, keluarga, dan komunitas ini membuat orang Kristen seperti “kereta api” – selalu bergerak, selalu terburu-buru, dan sayangnya selalu terlambat.
Di dalam bacaan Alkitab hari ini, kita bisa melihat Simon yang hanya berorientasi pada jumlah orang yang dapat Yesus sembuhkan, ia mengatakan bahwa setiap orang mencari Yesus. Tapi Yesus tidak hanya didorong oleh kebutuhan sekitar, belas kasih, dan kemampuan-Nya menyembuhkan orang. Yesus memprioritaskan waktu-Nya untuk menyendiri dengan Bapa dan mencari kehendak-Nya, serta melakukannya. Itu sebabnya setelah Yesus selesai berdoa, Ia minta untuk pergi ke tempat lain. Yesus bukannya tidak terbebani dengan rasa sakit dari orang-orang yang dilihat-Nya, tapi Ia tidak membiarkan kebutuhan yang Ia temukan di sekitar-Nya menghambat tujuan-Nya datang ke dunia. Meski dunia masih penuh dengan orang-orang yang membutuhkan, pada akhir pelayanan-Nya di dunia, Yesus berkata, “Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.” (Yohanes 17:4). Bapa memberi Yesus waktu yang cukup untuk melakukan apa yang menjadi tujuan-Nya.
”Mari miliki kepekaan atas waktu, ubah pola pikir kita bahwa yang kita butuhkan bukanlah kehidupan yang lebih sibuk, melainkan penggunaan waktu yang lebih baik. Mari berdoa seperti Musa, “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.”
REFLEKSI DIRI
- Mengapa kita masih saja melakukan segudang aktivitas kita dengan terburu-buru dan rasa frustasi? Apa kira-kira yang salah?
- Bagaimana kita dapat menjadi penatalayan waktu yang baik bagi Tuhan?
YANG HARUS DILAKUKAN
Renungkan dan pikirkan sebenarnya hal-hal apa saja yang menyita waktu kita. Berdoalah minta Tuhan berikan hikmat bagi kita dalam menggunakan waktu.
POKOK DOA
Tuhan Yesus, teladan-Mu atas penggunaan waktu sungguh luar biasa. Ajarilah aku menghitung hari-hariku, hingga aku beroleh hati bijaksana. Terima kasih Yesus. Amin
HIKMAT HARI INI
*Waktu kita tidak akan pernah bisa memenuhi dan menyelesaikan setiap kebutuhan di sekitar kita. Tapi kita bisa menemukan waktu dan kemampuan untuk melakukan apa yang Tuhan kehendaki untuk kita lakukan. Tuhan Yesus Kristus mengasihi dan memberkati kita semua 📖🙏🇮🇩🌎
(Agustus 2022)
Disusun oleh: Anastasia H. Djena, M.Miss. (Bidang 4: …)