Amsal 16:32
(32) Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.
Apakah seorang yang tidak mampu menguasai diri dapat menjadi pengayom? Kemungkinannya sangat kecil, bahkan hampir mustahil. Menguasai diri berkaitan dengan upaya menahan keinginan dan hawa nafsu angkara murka. Kata orang, menguasai diri lebih sukar daripada menjinakkan binatang buas.
Salomo, anak Daud, adalah seorang raja yang berhikmat. Hikmatnya nyata dari Amsal 16:32 yang berbunyi demikian, “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya melebihi orang yang merebut kota!”
Kesabaran membuat kita tidak akan pernah melangkah mundur karena ketakutan, tetapi akan membuat kita terus maju dalam iman sampai kita memperoleh jawaban dari Tuhan.
Ingatlah kemarahan hanya menambah masalah, sedangkan kesabaran, perlahan namun pasti, akan menyelesaikan masalah. Sabar ditambah dengan mengasihi akan menjadi sesuatu yang sempurna dan menjadi kekuatan dalam menghadapi amarah.
Pada kenyataan hidup, seringkali kita tidak sabar. Lihatlah ketika kita berdoa meminta sesuatu kepada Tuhan. Kita seringkali tidak sabaran dan terus mendesak Tuhan untuk memenuhi kehendak kita.
Jika Yesus mengajarkan “jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.”, yang menekankan kepada kehendak Tuhan lebih dari kehendak manusia manapun di bumi ini, kita justru bertindak sebaliknya. Jika Tuhan tidak segera menjawab, kita pun bisa bersungut-sungut bahkan meninggalkan Tuhan dengan segera, lalu pergi menuju alternatif-alternatif sesat yang ditawarkan dunia. Begitu tidak sabarnya manusia, sehingga hidupnya tidak memiliki damai dan sukacita yang sejati dari TUHAN.
Firman Tuhan hari ini mengajarkan sesuatu yang sangat penting. Di mata Tuhan, kesabaran itu memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan iman kita. Begitu penting hingga dikatakan bahwa orang yang sabar itu akan melebihi seorang pejuang. Orang yang mampu menguasai dirinya akan lebih besar dari orang yang mampu merebut sebuah kota.
Hidup di dunia yang menuntut serba cepat membuat kita sering melupakan firman Tuhan yang menekankan kesabaran terhadap segala sesuatu. Sabar menderita, sabar menghadapi fitnahan, sabar menghadapi orang yang berdalah kepada kita dan sabar menunggu datangnya pertolongan Tuhan. Itu semua akan membuat iman kita bisa terus bertumbuh.
Misi: Miliki kesabaran dari Tuhan dan belajar sabar terhadap orang yang bersalah kelada kita.
Doa: Ya Tuhan. Berilah hati yang sabar kelasa kami. Jadikan kami seorang pahlawan dan pejuang yang memiliki kesabaran dalam diri kami. Firman-Mu berkata Orang yang mampu menguasai dirinya akan lebih besar dari orang yang mampu merebut sebuah kota. Kami mau belajar taat pada Firman-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.
Gambar/Ilustrasi:
Disusun oleh: Tim Task Force Doa & Konseling