Location, Jakarta,Indonesia
(021) 29022086

Everyday Blessing: GOD WHO GIVES GROWTH (ALLAH YANG MEMBERI PERTUMBUHAN)

📖1 Korintus 3:7-9
(7) Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. (8) Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri. (9) Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

Apakah kita pernah tergoda untuk menjadikan keberhasilan dalam pekerjaan dan pelayanan sebagai tujuan dan dasar motivasi pelayanan kita. Apakah seharusnya tujuan kita dalam bekerja dan melayani?

“Jerat yang menjerumuskan dan paling membahayakan buat orang Kristen adalah keinginan luar biasa untuk memperoleh keberhasilan rohani, keberhasilan yang diukur oleh dan memiliki pola tata cara zaman ini di mana kita hidup.”

– Oswald Chambers

Beberapa dari kita mungkin memiliki teman yang berkecimpung di dunia pelayanan. Ada yang membuka gereja, melayani di bidang pendidikan anak seperti PAUD, misi, dan sebagainya. Satu hal yang yang kerap membuat kita tertegun adalah pengabdian mereka dalam melayani, khususnya mereka yang membuka pelayanan di daerah terpencil. Perasaan terenyuh timbul karena kesetiaan mereka tanpa mengharapkan hal-hal yang besar bagi kepentingan pribadi dan keberhasilan pelayanan mereka.

Pernahkah timbul dalam benak kita, apakah pelayanan yang “tampaknya kecil” dan “tidak berkembang” seperti yang didapati di kota-kota besar adalah pelayanan yang tidak diberkati? Apakah pelayanan para hamba Tuhan yang bertahun-tahun dengan jumlah jemaat yang tidak bertambah adalah pelayanan yang tidak berhasil?

Mari lihat Yeremia. Ia adalah salah satu nabi yang berkarya sebelum bangsa Israel dibuang ke Babel. Ia juga penulis dari Kitab Yeremia. Sebagai penyampai pesan Tuhan puluhan tahun, jika dilihat dari kacamata kita secara jasmani, Yeremia gagal karena tidak satu pun dari bangsa itu yang berbalik. Bisa dikata tak ada tanda-tanda keberhasilan dalam pelayanannya.

Tetapi apakah berhak kita menilai demikian? Apakah Yeremia kurang kreatif, kurang tegas, atau kurang otoritas? Tentu jawabannya tidak. Paulus sendiri pernah menyimpulkan demikian, “Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.” Ketika merenungkannya, kita sampai pada satu kesimpulan bahwa besar kecilnya pelayanan, berhasil tidaknya seseorang, bukanlah satu-satunya parameter yang menandai bahwa hidup dan pelayanan orang tersebut diberkati atau tidak. Yang terpenting bagi kita adalah kesadaran akan peran dan panggilan kita masing-masing, di mana kita seharusnya bekerja dan melayani, serta melakukan yang terbaik dengan yang kita bisa seperti untuk Tuhan.

Jangan pernah menjadikan keberhasilan sebagai dasar motivasi kita, sebab bukan dengan kuat dan gagah kita melainkan Roh-Nya. Jangan pernah menjadikan keberhasilan sebagai dasar motivasi kita dan sebagai daya tarik agar orang-orang terkesan dengan kita. Pelayanan kita harus memperlihatkan kemuliaan Tuhan.

Misi: Pelayanan kita harus memperlihatkan kemuliaan Tuhan.

Doa: Ya Tuhan, Engkau mengenali motivasi hati kami. Ampuni jika kami tergoda menjadikan keberhasilan pekerjaan dan pelayanan sebagai motivasi dan daya pikat untuk diri kami. Mampukan kami untuk melakukan yang terbaik dari diri kami untuk-Mu, untuk kemuliaan-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.

Gambar/ilustrasi/cover:

Disusun oleh: Tim Task Force Doa &  Konseling

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *