Location, Jakarta,Indonesia
(021) 29022086

Everyday Blessing: HUMBLE (RENDAH HATI)

📖Amsal 15:33
(33) Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan.

Orang yang berhikmat atau bijak akan selalu rendah hati. Kerendahan hati adalah hati yang mau diajar. Kita harus menjadi orang yang rendah hati atau kita akan tersandung. Kerendahan hati dimulai dengan menyadari, bahwa kita bukanlah siapa-siapa. Setiap kali ego kita tersinggung, mudah bagi kita untuk marah. Namun, setiap kali kita mengingat, bahwa kita bukan siapa-siapa, maka mudah bagi kita untuk rendah hati.

Seseorang yang memiliki kerendahan-hati memiliki 2 hal dasar ini:

  1. Berani mengakui kesalahan. Karena gengsi, sedikit orang berani mengakui kesalahan sendiri di depan sesamanya, bahkan di hadapan Tuhan.
  2. Mau belajar dan diajar. Proses ‘belajar dan diajar’ itu tidak hanya melalui pendidikan formal di sekolah atau kampus, tetapi juga didapat melalui ‘sekolah’ kehidupan, ketika kita berinteraksi dengan sesama di mana pun berada. 

Kerendahan-hati disebut sifat karena kerendahan-hati berada di wilayah pikiran dan hati yang berperan besar dalam menghasilkan perilaku manusia. Kerendahan-hati disebut perilaku karena kerendahan-hati harus terwujud dalam perilaku-perilaku tertentu yang oleh khalayak umum dikenal sebagai tanda-tanda kerendahan-hati.

Kerendahan-hati sejati muncul apabila keduanya menyatu dan saling melengkapi seperti 2 sisi pada satu koin. Kita tidak dapat mengatakan seseorang itu rendah hati apabila kita tidak melihat perilaku-perilaku rendah hati dalam hidupnya. Sebaliknya, kita juga tidak serta merta dapat menyimpulkan bahwa seseorang itu rendah hati melalui perilaku-perilakunya karena ada kemungkinan sikap atau perilakunya itu adalah suatu rekayasa dan bukan merupakan dorongan alamiah dari hatinya.
 
Di tengah zaman yang penuh kompetisi seperti sekarang ini, sangatlah sulit untuk menemukan orang yang rendah hati. Bahkan, mungkin telah ada keraguan bagi sebagian orang bahwa kerendahan-hati sudah tidak relevan lagi pada zaman atau situasi dan kondisi saat ini karena dianggap sebagai penghalang  keberhasilan, sehingga “rendah hati” mulai ditinggalkan oleh banyak orang.

Keinginan sebagian besar orang untuk “menjadi seseorang” (to become someone) dan penolakan untuk menjadi “bukan siapa-siapa” diduga menjadi penyebabnya. Ada dorongan yang sangat kuat dalam diri setiap orang untuk menjadi penting, menjadi berarti dan mendapat pengakuan dari lingkungan sekitarnya.

Akibatnya, terjadi persaingan yang sangat ketat untuk menjadi penting dan berarti itu. Kerendahan-hati sesungguhnya adalah sifat bijak dalam diri seseorang yang membuat ia dapat memposisikan dirinya sama dengan orang lain, tidak merasa lebih pintar, tidak merasa lebih baik, tidak merasa lebih mahir, tidak merasa lebih hebat, dan dapat menghargai orang lain dengan tulus.  

Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Bila kita hidup dalam kerelaan untuk tidak dikenal dan melayani orang lain maka Tuhan akan meninggikan kita pada waktunya.
 
Misi: Belajar rendah hati seperti Kristus maka akan dimuliakan oleh Tuhan pada waktu-Nya.

Doa: Ya Tuhan, kami mau hidup takut akan TUHAN dan berhikmat dalam kerendahan hati. Kami serahkan hidup kami untuk mau diproses dan diubahkan dalam sifat dan karakter kami untuk selalu mau hidup rendah hati di hadapan-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.

Gambar/Ilustrasi:

Disusun oleh: Tim Task Force Doa &  Konseling

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *