📖Filipi 1:27
(27) Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil,
Nasihat untuk hidup berpadanan dengan injil merupakan Nasihat supaya sebagai seorang murid Kristus yang sudah dihidupkan melalui Injil sudah sepatutnya menghidupi Injil. Perbuatan kita seharusnya mencerminkan injil. Injil yang mulia terwujud dalam kehidupan yang mulia pula.
Sayangnya, inilah yang seringkali terjadi dengan sebagian orang yang mengaku diri Kristen. Mereka hanya mementingkan diri sendiri, bukan perluasan pekerjaan injil. Mereka terfokus pada hal-hal yang jasmaniah. Orang Kristen harus hidup layak dengan injil yang ia percayai.
Dalam banyak kasus kita dapat mengenali kewarganegaraan atau identitas seseorang yang belum kita kenal. Bahasa yang digunakan, anatomi wajah, warna kulit, pakaian yang dikenakan, atau kebiasaan tertentu seringkali menjadi petunjuk yang dapat diandalkan. Nah, bagaimana mengenali seseorang sudah hidup secara berpadanan (layak) dengan injil? Paulus hanya memberikan satu ciri di bagian ini, yaitu “berdiri teguh dalam satu roh” Bukan hanya keteguhan yang mendapat penekanan di sini, tetapi juga kesatuan (“satu roh” dan “sehati sejiwa”).
Kesatuan memang bisa terlihat di berbagai konteks, pada ayat 27b Paulus memfokuskan pada satu hal: kesatuan dalam perjuangan demi injil. Dua anak kalimat (partisip) muncul di ayat 27c dan 28a untuk menerangkan kesatuan ini.
Pertama, sehati sejiwa berjuang demi iman yang muncul dari injil (ayat 27c). Kata “berjuang” (synathleō) berarti “bersama-sama berjuang.” Penggunaan kata “sehati sejiwa” (lit. “satu jiwa”) dan “bersama-sama berjuang” secara jelas menunjukkan bahwa Paulus sedang memikirkan jemaat Filipi secara keseluruhan. Ini tentang gaya hidup gereja, bukan hanya perorangan. Perjuangan demi injil adalah tanggung-jawab seluruh jemaat, bukan hanya hamba Tuhan atau tim misi.
Pada saat berjuang bersama-sama, kesatuan harus ditekankan. Seringkali kebersamaan tidak disertai kesatuan. Semakin banyak orang kadangkala identik dengan semakin banyak persoalan. Tidak demikian seharusnya. Kesatuan harus mengikat kebersamaan. Motivasi dalam pemberitaan injil harus seragam; jangan ada yang mencoba mencari keuntungan pribadi dari pemberitaan tersebut (1:15-17). Sikap dalam pelayanan juga perlu diperhatikan; jangan melayani sambil berbantah-bantah dan bersungut-sungut, sehingga tidak menjadi kesaksian bagi orang-orang luar (2:14-16).
Misi : Hidup berpadanan dengan Injil Kristus.
Doa : Ya Tuhan, tolong kami hidup berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila Engkau melihat, dan tolong kami teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.
Gambar/ilustrasi/cover:
Disusun oleh: Tim Task Force Doa & Konseling