Matius 5:9
”Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.“
Dalam suatu rapat panitia acara reuni, terjadi perdebatan sengit terkait acara yang akan ditampilkan dan bagaimana struktur yang harus ditampilkan. Ketika berada ditengah-tengah perdebatan, seseorang tampil dan berusaha menengahkan dan mengingatkan bahwa sesungguhnya makna dan tujuan acara tersebut yaitu untuk kebersamaan dan berusaha menenangkan suasana yang tegang dan menyarankan agar masing-masing dapat berkepala dingin memikirkan yang terbaik.
Kita sebagai orang yang percaya dan menerima Kristus yang hadir sebagai Raja Damai tentunya kitapun hadir bukan hanya sebagai pribadi yang menghindari konflik tetapi kita pun hadir sebagai pribadi yang aktif mencari dan menjaga perdamaian.
Sebagai anak-anak Allah, kita dipanggil untuk merefleksikan karakter-Nya yang penuh dengan kasih dan perdamaian. Dengan menjaga perdamaian, kita menampilkan kehadiran Tuhan dalam hidup kita, karena Dia adalah sumber utama perdamaian yang sejati.
Ketika konflik mulai timbul, baik itu yang kita temui terjadi didalam rumah, dilingkungan pertemanan, pelayanan dan dalam masyarakat. Apa yang menjadi panggilan kita sebagai Umat Tuhan?
Panggilan kita adalah untuk mendamaikan, bukan memperburuk situasi. Ini membutuhkan kebijaksanaan, kesabaran, dan kemurahan hati untuk mendengarkan dan memahami perspektif orang lain.
Dengan melakukan ini, kita membuka jalan bagi rekonsiliasi dan persatuan, menciptakan lingkungan yang memungkinkan perdamaian untuk berakar dalam hubungan.
Dunia sekarang ini penuh dengan konflik dan perselisihan, secara global kita dapat melihat perang Rusia-Ukraina, Israel-Palestina, Yaman dan beberapa lokasi di benua Afrika.
Dalam dunia yang penuh dengan ketegangan dan konflik, menjadi pembawa damai bukanlah tugas yang mudah. Namun, kita diberdayakan oleh kuasa Roh Kudus untuk menghadapi tantangan tersebut.
Bagaimana caranya kita tetap dimampukan untuk hidup dalam damai? Melalui doa, keteguhan iman, pertumbuhan rohani dan ketaatan kepada Firman Tuhan akan menjadi instrumen yang tetap meneguhkan hati kita untuk tetap hidup dalam damai.
Kristus yang menjadi teladan kita juga yang akan menguatkan dan menuntun kita dalam tugas menjadi pembawa damai.Dengan senantiasa hidup didalam damai, kita dapat mempersembahkan hidup kita sebagai ibadah yang sejati kepada Allah dan menjadikan hidup kita menjadi teladan bagi orang lain.
Misi: menjadi pembawa damai kemanapun kita berada melangkah
Doa: Bapa, mampukan kami agar senantiasa hidup menjadi pembawa damai, dimana kami tidak berkonflik tetapi juga menghadirkan Tuhan didalam kehidupan kami. Kiranya Roh Kudus senantiasa menuntun kami agar senantiasa hidup berkenan dihadapan Tuhan. Didalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.
Gambar/Ilustrasi:
Disusun oleh: Tim Task Force Doa & Konseling