Location, Jakarta,Indonesia
(021) 29022086

Everyday Blessing: Wheat and Weeds (Gandum dan Ilalang)

Matius 13:24-30
“Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: ”Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.””

Perumpamaan tentang gandum dan ilalang berkaitan dengan hal tentang Kerajaan Surga.

Gandum dan Ilalang merupakan tanaman dengan bentuk yang mirip bahkan dinyatakan terkadang akarnya juga saling terkait, yang dapat membedakannya adalah ketika panen. Hal ini dikarenakan tanaman gandum akan menghasilkan bulir yang berwarna kecoklatan dan dapat dimakan sedangkan ilalang akan menghasil bulir hitam dengan rasa pahit yang tidak dapat dimakan.

Pada saat masih bersama-sama di ladang mungkin ilalang juga dapat merasa menjadi gandum karena ada di lingkungan, memperoleh nutrisi yang sama, dan hidup saling berdampingan dengan gandum. Tetapi apakah benar ilalang adalah gandum? Hasilnyalah yang akan membuktikan.

Tuhan Yesus mengajarkan perumpaan ini karena ingin menyatakan kepada kita bahwa ilalang terkadang bukan orang asing, bukan orang yang jauh dan tidak pernah mendengarkan Firman. Melainkan ilalang adalah benih yang ditaburkan Si Iblis yang menghancurkan Firman yang telah lebih dahulu ditaburkan.

Jikalau terkadang kita merasa adalah gandum tetapi hidup kita tidak menghasilkan buah bahkan menjadi batu sandungan bagi orang lain, jangan-jangan kita hanya merasa menjadi gandum tetapi sesungguhnya adalah ilalang.

Untuk menjadi gandum tentunya kita harus menghasilkan buah yang baik, “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.” Galatia 5:22-23a.

Jika kita menghasilkan Buah Roh, dimana kehadiran kita membawa damai dan bukan perpecahan, membawa berkat dan bukan kutuk, membawa kasih dan bukan kebencian, dengan kelemah lembutan dan kerendahan hati melayani orang lain tentunya hidup seperti ini yang dapat dinyatakan telah menjadi gandum dan bukan ilalang.

Pilihan ada ditangan kita, apakah kita mau menjadi gandum atau menjadi ilalang, mau menjadi anak Tuhan atau si jahat? Anak si jahat bukan berarti jauh dari lingkungan gereja atau lingkup kerohanian tetapi yang tidak menghasilkan buah yang baik.

Misi: Mengenali diri sendiri dan berusaha menghasilkan Buah Roh dan menjadi berkenan dihadapan Tuhan

Doa: Tuhan, ampuni kami jika terkadang kami merasa telah menjadi gandum meskipun kami tidak menghasilkan Buah yang baik. Terangi jalan hidup kami sehingga kami dengan rendah hati mau menyadari keadaan kami sesungguhnya dan bertobat serta memperbaiki diri agar semakin hari semakin disempurnakan dalam menjalani hidup yang telah dianugrahkan Tuhan bagi kami. Terpujilah namaMu, didalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa, Amin.

Gambar/Ilustrasi:

Disusun oleh: Tim Task Force Doa &  Konseling

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *