Program Organisasi Penggerak (POP) adalah salah satu program yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dengan melibatkan peran serta organisasi kemasyarakatan (Ormas) bidang pendidikan. Pihak yang terlibat diharapkan dapat mendukung program Merdeka Belajar yang sedang dijalankan oleh pemerintah Indonesia. Fokus pelaksanaan POP yaitu pada penguatan literasi, numerasi, dan/atau karakter. Pendekatan dan metode yang digunakan dalam pelaksanaan POP ditentukan oleh masing-masing Ormas sesuai dengan desain hasil praktik baik yang sudah dilakukan sebelumnya.
Perkumpulan Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia (MPK) merupakan salah satu Ormas yang memiliki kerinduan untuk terlibat dalam peningkatan kompetensi pendidik di seluruh Indonesia. Di bawah program kerja Bidang 1, Bidang Pengembangan Pendidikan, Tim PAUD MPK telah mendesain kegiatan POP MPK dengan nama kegiatan “Lokakarya Guru PAUD Intensif POP MPK”. Narasumber atau tenaga ahli berasal dari TIM PAUD MPK sendiri serta ada juga dari lembaga lain.
POP dilaksanakan selama 3 tahun yang dimulai pada tahap pertama tahun 2021 dan akan berakhir pada tahap ketiga tahun 2023. Daerah sasaran POP MPK diantaranya Kabupaten Rote Ndao, Kota Ambon, Kabupaten Minahasa, dan Kota Manado. Dinas Pendidikan setempat memilih 5 satuan pendidikan dari lembaga formal maupun non-formal untuk menjadi sekolah sasaran POP. Berhubungan dengan hal ini, kelima satuan pendidikan tersebut menandatangani surat kesepakatan untuk mengikuti rangkaian kegiatan pelatihan POP MPK selama 3 tahap.
Dalam pelaksanaan POP, MPK menggunakan dana Bantuan Pemerintah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Dana tersebut digunakan sesuai prosedur yang berlaku dan dilaporkan secara bertanggung jawab kepada pengawas POP.
Lokakarya Guru PAUD Intensif POP MPK Tahun Kedua (2022) terdiri dari dua rangkaian pertemuan, yakni penguatan materi selama 3 hari dan umpan balik selama 2 hari. Cakupan materi Pelatihan Guru PAUD Intensif Tahun Kedua antara lain: Kebijakan Daerah, Kebijakan MPK, TIK PAUD: Pembuatan Video Pembelajaran, Literasi Dasar: Membangun Cinta Buku pada Anak, Literasi Dasar: Pengelolaan Pojok Baca, APE Bahan Lokal, Sosialisasi Kurikulum Merdeka PAUD, Peluang dan Potensi PAUD dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Penyandang Disabilitas, Model Pembelajaran PAUD, Kecakapan Literasi Keuangan AUD, dan Spiritualitas dan Karakter Guru PAUD.
Semoga melalui lokakarya ini, guru-guru bisa semakin diperlengkapi untuk mewujudkan Merdeka Belajar di dalam kelas.