1 Korintus 13:4
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
Dalam bersosialisasi dengan orang lain, tentunya keadaan orang yang satu tidak sama dengan yang lain, hal ini tidak akan membawa dampak negatif apa-apa jika setiap kita merasa bersyukur dengan apa yang kita miliki.
Lalu bagaimana jika kita tidak bersyukur dan melihat dari sisi yang negatif?
Melihat laman sosial media orang lain, bisa menjadi godaan ketika melihat teman berlibur keluar negeri sedangkan untuk makan sehari-hari saja kita harus berhemat.
Rasa iri bisa muncul sehingga tidak jarang pikiran negatif pun juga mengikuti. Banyak orang yang dikarenakan iri hati jadi memusuhi orang lain, bahkan bisa melakukan tindakan kejahatan seperti mencuri, merampok, korupsi dan yang lain sebagainya.
Dalam Kejadian 4:7 yang berbunyi, “Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.”
Tuhan mengingatkan Kain ketika dia tidak berbuat baik, didalam hati merasa iri dan cemburu lalu muncul geram dan ketika tidak dikuasai dengan baik akan menghasilkan dosa.
Ketika melihat orang lain memiliki dan mengalami hal yang baik, bagi kita orang percaya penting sekali disikapi dengan ucapan syukur. Dimana hal itu kita pandang baik bagi orang lain dan jika dapat menjadi bahan evaluasi untuk diri kita, maka mungkin akan sangat baik.
Jika Kain mengevaluasi apa yang menjadi landasan kesalahannya dan menguasai diri tentunya dia tidak akan membunuh Habel.
Firman Tuhan dalam 1 Korintus 13:4 mau mengingatkan kita bahwa cemburu dan iri hati bukan merupakan bagian dari Allah dan harus diwaspadai sehingga tidak menimbulkan dosa.
Mewaspadai tindakan kita dan menguasai diri akan menghindarkan kita dari masalah. Tetap setia dalam iman dan kasih, maka kita akan terus dimampukan berjalan bersama dengan Kristus.
Misi: menjadikan kasih sebagai landasan hidup sehingga kita dapat lebih menguasai diri dengan baik dalam segala keadaan.
Doa: Bapa kami yang di surga, Engkau Allah yang senantiasa mengingatkan dan mengajar kami, bahwa ketika hati kami panas dan geram, dosa sudah mengintip. Ajar kami untuk selalu dapat menguasai diri sehingga kami terhindar dari berbuat dosa. Didalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa, Amin.
Gambar/Ilustrasi:
Disusun oleh: Tim Task Force Doa & Konseling