Location, Jakarta,Indonesia
(021) 29022086

Mengapa PERLU ?

Mengapa PERLU Merancang & Meninjau kembali Sistem Manajemen Penyelenggaraan Sekolah Kristen

Merancang & Meninjau kembali Sistem Manajemen Penyelenggaraan Sekolah Kristen…

Hal yang seringkali telah menjadi rutinitas kita seolah mengalir menjadi bagian hidup yang nyaman…. Membuat kita lupa berdiri……, untuk memandang stagnasi yang terjadi, merefleksi pengabaian yang dilakukan bahkan melihat bahwa jalan yang ditempuh telah melenceng dari arah tujuan semula…

Mengapa?
Karena kita telah terseret pada belenggu “pembodohan budaya pikir”; tidak mengerti bagaimana menjalankan mandat ilahi yang diterima sebagai bagian komitmen dan tanggung jawab kita dan tidak berdaya untuk mengunggah kembali hati dalam perjuangan visi mula-mula….

Tujuan Utama Pendidikan Kristen yang “bergeser”
Tujuan utama pendidikan Kristen adalah: Proses kembalinya tujuan dan makna penciptaan Allah atas manusia.
Standar Pendidikan Nasional yang menjadi dasar terselenggaranya berbagai bentuk pendidikan bagi masyarakat Indonesia merupakan acuan dan dasar penerapan pola pendidikan atas masyarakat Indonesia. Pemerintah bersama dengan masyarakat membangun pendidikan dengan menghargai setiap pola yang dikembangkan masyarakat atas dasar yang ada. Sementara Gereja dan umat percaya Kristus Yesus memiliki pola pendidikan yang juga telah diamanatkan Allah. Dengan demikian sekolah-sekolah Kristen di Indonesia seharusnya bergerak dalam ranah pola Kekristenan, menjalankan fungsi Amanat Agung, dengan mengemas pola-pola manajerial dan pola pembelajaran adalah sesuai visi Tuhan yang diberikan kepada tiap-tiap anak Tuhan yang kepadanya diberikan hati melayani untuk pendidikan.

Tetapi yang ada sekarang dan banyak terjadi adalah sekolah-sekolah Kristen yang tidak memiliki ciri khas keunggulan Kekristenannya, yang hanya bangga dengan aset dan kebesaran yang ada atau yang stagnan tidak tahu harus berbuat apa, padahal tanpa disadari, atau dengan keterpaksaan karena ketidakberdayaan, hanya memungut semua instrumen-instrumen kedinasan dan dijalankan hanya berdasarkan visi umum dinas pendidikan tanpa memahami pola yang harus dikerjakan.
Sebenarnya pemerintah merestui, mengharapkan dan melindungi dengan Undang-Undang semangat untuk mengembangkan Standar Pendidikan yang ada atas tiap Unit penyelenggaraan pendidikan.
Tetapi….dimana keberanian kita untuk mensinkronkan Standar Pendidikan Nasional dan Amanat Agung dengan membuat pola yang sesuai dengan Tujuan Utama Pendidikan Kristen?
Karena arti sebuah Sekolah Kristen tidak hanya terlihat dari penyelenggaraan ibadah-ibadah siswa dan guru saja tetapi bagaimana keseluruhan sistem yang ada berjalan berdasarkan visi kekristenan yang diberikan Allah atas tiap lembaga.

“Lingkup Kehidupan Generasi yang diajar berbeda dengan Pengajar”
Penelitian McKinsey American Opportunity Survey Spring, 2022, mengatakan bahwa motivasi untuk bekerja saat ini dan akan terus berkembang hingga masa depan adalah jenis pekerjaan yang fleksibel.
Jadi kita tidak lagi hanya memperhatikan gap yang ada dalam rentang generasi pengajar dan generasi alfa yang ada, tetapi masa/era eksponensial telah menggerus banyak paradigma kita untuk bersegera mawas dengan kondisi yang sama sekali berbeda.
Bukan lagi berbicara mengenai “lagunya” anak zaman now yang berbeda dengan kita, tetapi bagaimana lompatan paradigma baru yang harus dibangun untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi kecepatan perubahan zaman.
Hikmat Allah yang melampaui segala akal manusia, itulah yang memampukan generasi pendidik dan penyelenggara pendidikan mengolah dan mengasah kemampuan untuk merdeka dipimpin Allah; open minded, jiwa pembelajar serta bertekun dalam kesungguhan melalui penyelenggaraan pendidikan kristen yang terarah, terstruktur, memiliki indikasi tujuan yang jelas untuk siap menghadapi perkembangan zaman.

Pendidikan Kristen Indonesia yang “berpakaian” import
Menyeberangi lautan menuju “negeri orang” seringkali menjadi kesukaan dan kebanggaan karena telah menginjakkan kaki dan melihat dunia. Tetapi disayangkan bila LITERASI Hati dan Pikiran tidak seiring dengan kaki yang melangkah melihat-melihat dunia.
Berwawasan global adalah hal yang sangat penting dan merupakan keharusan, tapi tentunya dengan tujuan untuk mengantar tingkat kualitas lokal berada pada teropong globalisasi dunia.

Kemampuan sekolah-sekolah Kristen untuk melihat berbagai bentuk potensinya sendiri**=bibit (SDM, konteks budaya, kekayaan komoditas daerah dan komunitas pendukung) , mengelola potensinya dan mengemasnya menjadi sebuah pemberdayaan yang mendatangkan kebaikan bagi daerahnya, sangat diperlukan. (Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu berada….Yeremia 29:7)
Sehingga tidak terjebak pada sikap latah menggunakan “pakaian” import demi dipandang dunia.

Keanggunan untuk menjadi sekolah yang berwawasan global tetapi bercirikan lokal
membutuhkan keberanian strategi dalam kreasi program untuk menjadikan bahasa Internasional yang diajarkan bertujuan mengangkat konteks lokal, jejaring mendunia yang diupayakan oleh pengelola pendidikan bertujuan untuk menjadikan daerahnya focal point dunia sekitar sehingga nama Tuhan sungguh dimuliakan melalui
tempat dimana kita dipercayakan mengelolanya.

Semangat membangun pikiran dan hati untuk terus berefleksi dan mengembangkan tiap talenta yang dipercayakan Tuhan.
Salam kasih, iR

Ditulis Oleh: Ivanova Roosdy, SP.D.Min. (Bidang 1 MPK Indonesia)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *